Shutter speed merupakan salah satu
elemen fotografi yang berada dalam "Exposure Triangle". Ketiga elemen
dari "Exposure Triangle" antara lain adalah ISO, Aperture serta
Shutter Speed.
Shutter speed dapat diartikan kecepatan rana, yaitu berapa lamanya shutter terbuka, atau dapat diartikan shutter speed merupakan
lamanya sensor "melihat" subyek yang akan diambil gambarnya. Dibawah
ini Kami mencoba untuk mengulas "Shutter Speed" ke dalam beberapa
bagian :
- Shutter speed diukur dalam detik/second.
- Setting Shutter Speed dalam kamera biasanya berkelipatan 2. Contoh 1/500, 1/250, 1/125 dst.
- Shutter 1/500 berarti men-setting Shutter/ rentang waktu sebanyak 1/500 (satu per limaratus) detik.
- Semakin besar penyebut atau pembagi, maka akan bertambah kecepatannya. Contoh : 1/1000 jauh lebih cepat dibandingkan 1/60.
- Jika setting Shutter Speed lebih rendah dari 1/60 anda akan membutuhkan sebuah tripod atau fitur-fitur seperti image-stabilization.
- Untuk membekukan atau 'freeze' pergerakan obyek pada sebuah foto, gunakan pengaturan shutter speed yang cepat dan untuk merekam pergerakan yang berbayang Anda baiknya memilih pengaturan dengan speed rendah.
- Beberapa kamera juga menyediakan fitur opsi memotret dengan 'B' (atau yang sering disebut dengan Bulb). Mode bulb memungkinkan seorang fotografer untuk tetap membuka shutter selama yang dia mau atau sengaja membuat efek ketika merekam pergerakan dari sebuah obyek.
- Focal Lenght & Shutter Speed merupakan hal yang patut dipertimbangkan ketika mengambil keputusan tentang pemilihan pengaturan shutter speed. Prinsip dasar penggunaan focal-length pada lensa yang tidak memiliki fitur image-stabilization adalah memilih Shutter Speed dengan pembagi yang lebih besar dari panjang focal length lensa. Contoh (jika lensa 50mm minimal menggunakan shutter speed 1/60 dan lensa 200mm setidaknya menggunakan kecepatan shutter 1/250
Tidak ada komentar:
Posting Komentar