Selasa, 15 April 2014

Memahami ISO




      ISO atau ASA dapat didefinisikan sensitifias sensor kamera terhadap cahaya. Parameter ISO diukur dengan menggunakan angka. Semakin rendah ISO yang tertera semakin rendah juga sensitifitas kamera terhadap cahaya. Pengaturan ISO tinggi biasanya digunakan untuk mendapatkan kecepatan/ Shutter Speed yang cepat pada kondisi ruangan yang kekurangan cahaya atau gelap, contoh: pemotretan pada malam hari..


      Kita banyangkan saja sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 200, artinya saya memiliki 200 lebah pekerja, dan jika kamera saya set di ISO 400 artinya saya memiliki 400 lebah pekerja. Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar.

      ISO 100 pada umumnya diterima sebagai ukuran ISO yang normal dan akan memberikan hasil yang memuaskan, sedikit noise atau grain. Kebanyakan orang lebih memilih untuk mengatur ISO pada kamera mereka dengan 'Auto Mode', dimana kamera akan menentukan pengaturan ISO yang tepat berdasarkan kondisi pada saat pemotretan (setting secara otomatis serendah yang kamera bisa).

      Anda bisa menentukan pengaturan ISO Anda sendiri, anda akan menjumpai bahwa itu akan berpengaruh terhadap aperture serta shutter speed, dan pengaturan ketiga-nya harus diselaraskan untuk mendapatkan exposure yang tepat. Sebagai contoh, jika Anda berniat meninggikan ISO dari 100 ke 400 maka Anda akan mendapatkan Shutter Speed yang  lebih atau Aperture yang lebih kecil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar